Share

Kepikiran

      Rumah masih dalam keadaan kosong ketika kami sampai tepat  jam delapan malam. Adik iparku rupanya belum pulang dari agenda periksa kandungan hari ini. Erika merebahkan badannya di atas sofa sesaat setelah aku menyalakan lampu.

“Mandi dulu, sana!” pintaku sembari menyimpan sepatu di rak dekat pintu.

“Lagi males baget mandi.” Erika berkeluh.

   Aku melenggang ke balik konter, memanaskan air di dalam ketel kecil.

“Mau kopi?” tawarku.

“Teh aja,” jawabnya.

    Kutambahkan sedikit air lagi ke dalam ketel. Sambil menunggu dan menyiapkan kopi bubuk ke dalam cangkirku juga kantong teh ke dalam cangkir untuk Erika.

“Ngomong-omong, kamu gak inisiatif hubungi Dwi gitu?” tanyaku.

“Dia udah gede. Ntar juga pulang kalau udah bosan kelayapan.”

“Tapi, adikkmu lagi hamil, loh. Gak takut gitu kalau terj

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status