Share

Kemesraan Rey dan Dwi

   Drrrt! Drrrt! Drrrt!

      Getar smartphone yang merambat di permukaan nakas membuatku membuka mata meski belum sepenuhnya tersadar. Tanganku menjerumbai ke atas nakas kemudian menekan tombol hijau, mengangkat telefon walau belum sadar penuh.

“Halo.”

[Aku tahu kamu gak percaya sama aku tapi, tolong kali ini dengarkan aku!]

  Suara Dita di seberang sana lirih.

“Kalau petunjuknya hanya muter-muter gak jelas dan gak ngasi petunjuk lain, itu Cuma buang-buang waktu.”

   Aku sudah terlanjur kesal pada Dita. Bukan tanpa alasan, tetapi dia sudah membohongiku di awal pengakuannya. Lalu kemarin, dia mengklaim diri memiliki petunjuk yang tidak bisa kuterima secara logika.

[Kali ini saja!]

“Tidak mau!”

   Aku menutup panggilan tanpa mau mendengar kelanjutannya. Kepercayaanku terhadapnya menghilang tanpa permisi. Tidak ingin memikirkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status