Share

Bab 34. Jadilah Air, Bukan Batu

"Kamu sengaja melakukannya?" pertanyaan Aira langsung menyasar Ken saat keduanya sudah masuk ke kamar tamu di lantai bawah. Karena tidak ada lift untuk mengantarkan kursi roda Ken ke kamar Aira, jadilah mereka bermalam di sini.

"Apa?" Nada bicara pria cacat itu kembali dingin seperti biasa. Tak ada ramah tamah seperti di meja makan tadi.

Aira tak menjawab, duduk di tepi ranjang dan mengamati suaminya yang masih diam di belakang pintu. Setelan formal masih melekat di tubuhnya, tanpa topeng yang sekarang entah di mana. Setelah melepasnya di meja makan, pria itu tak lagi mengenakannya.

“Kamu puas?” Aira melepas ikatan rambutnya sebelum membuat cepol agak sedikit ke atas, membuat lehernya tampak begitu jelas. Ken meneguk ludah melihatnya. Bagaimanapun juga, dia seorang pria dewasa.

“Sejak awal kamu tahu kalau kakak tidak suka dengan penampilan fisikmu. Kamu sengja memamerkannya agar dia jijik. Apa aku salah?”

Nada bicara Aira terdengar ketus. Dia tidak suka acara makan malam dengan kelu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status