Share

Bab 36. Aira Mulai Curiga

Aira mengerjap dua kali, mendapatkan kembali kesadarannya setelah tidur lelap selama delapan jam. Sesekali mulutnya menguap, merasa kantuk masih mendera. Tubuhnya butuh istirahat lebih lama, belum sepenuhnya sehat seperti sedia kala, tapi logikanya berkata cukup.

"Jam berapa ini?" tukas Aira lirih, meraih jam di samping kiri tubuhnya.

"Jam empat? Masih terlalu pagi untuk bangun."

Detik berikutnya Aira kembali ke posisinya, memejamkan mata dan memeluk bantal hangat yang entah sejak kapan terasa begitu nyaman.

Namun, hati kecilnya merasakan ada sesuatu yang lain. Situasi janggal yang tidak seharusnya.

"Bantal guling ini terasa aneh sekali? Kenapa bentuknya tidak bulat? Aroma pengharum yang melekat di kain pembungkusnya juga berbeda? Bukankah aku ada di kamarku sendiri, tapi rasanya asing sekali." Aira bergumam lirih, meraba bantal berbentuk manusia yang menjadi sandaran kepalanya. Keningnya kembali berkerut, masih dengan mata yang terpejam.

Belum habis pertanyaan di dalam kepala terucap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status