Share

Bab 40. Bertemu Erina

Aira bergegas keluar dari kamarnya sambil menutup mulut. Wanita itu berlari begitu saja, menghindari Ken yang hampir melewati batasannya.

“Mana boleh seperti ini!” Aira menggeleng tegas, mengenyahkan bayangan saat Ken mulai menekuri lehernya. “Aku tidak boleh mengkhianati Hiro,” lanjutnya sambil memegangi perut, merasa bersalah pada pria yang telah menanam benih di dalam rahimnya. Satu tangan yang lain mencengekeram liontin kalung yang tertaut di leher.

“Maafkan aku, Hiro-kun,” ucapnya lirih sambil bersandar pada kepala ranjang.

Di saat yang sama, Hiro tidur terlentang di atas ranjang dengan selimut berantakan di belakang tubuhnya. Pria itu tekekeh tanpa suara, menyembunyikan tawa bahagia yang seolah ingin meledak.

“Menggemaskan sekali,” ujarnya sambil mengingat wajah Aira yang memerah saat diberikan rangsangan di titik sensitif tubuhnya. Jelas sekali wanita itu menikmati permainan mereka. Sayang sekali, logikanya kembali saat Ken memanggil wanita itu dengan sebutan Ai-chan dan mening
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status