Share

Bab 44. Pembicaraan Ken dan Aira

"Kita sudah sampai, Nona." Suara supir taksi menyadarkan Aira dari lamunan panjang yang mengambil atensinya.

Wanita itu segera keluar dan melangkahkan kakinya menuju rumah. Halaman dengan deretan bonsai tertata rapi kini dilewatinya dengan langkah berat.

"Ayah, haruskah aku jujur padamu?" Aira menatap paving blok di bawah kaki. Pijakannya teratur, berbanding terbalik dengan perasaannya yang bercampur-campur.

Meski raganya tampak tenang, tapi berbagai kekhawatiran jelas menghantui. Apa yang dia lakukan tidak membuatnya bahagia. Bahkan, ada rasa hampa di hatinya.

Sejak siuman di rumah sakit, dia belum melihat Hiro sekali pun. Pria itu benar-benar menghilang, tidak meninggalkan jejak sama sekali. Bahkan dia juga tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang.

"Mungkin aku harus bertanya pada Ken."

Langkah Aira terasa sedikit lebih mantap setelah membuat keputusan itu. Dia segera masuk ke dalam rumah, meninggalkan sepatunya di rak depan.

"Tadaima ...."

"Okaeri," jawab Asami dari dapur yang bersi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status