Share

Bab 50. Mendobrak Batasan

Ken mengatupkan mulutnya rapat-rapat, tak bisa memprotes keinginan istrinya. Dua pengawal yang selalu berjaga di depan pintu kini berdiri tak jauh darinya. Juga bibi Tsu yang berkali-kali meremas tangannya sendiri.

"Silakan duduk, Bibi. Kalian berdua juga. Ayo kita makan bersama," ajak Aira dengan senyum manis terukir di wajah. Meskipun tahu Ken tidak cocok dengan kehendaknya, dia pura-pura tidak peduli akan hal itu.

"Saya tidak lapar, Nona. Silakan Anda dan Tuan Muda ...."

"Aku akan marah kalau kalian menolak." Aira bersungut, seolah tengah merajuk.

"Bukan begitu, Nona. Kami tidak pantas duduk di meja bersama Anda dan ...."

"Memangnya kenapa? Kita sama-sama manusia. Tentu saja tidak masalah duduk satu meja dan makan bersama." Aira tetap berlagak polos, bodoh, dan menyebalkan.

"Nona, kami ...."

"Kalian juga akan menolak?" Aira berkacak pinggang. "Kalau kalian menolak makan, aku juga tidak akan makan."

"Eh?" Salah satu pengawal yang tadi menjawab Aira, hanya bisa menggaruk tengkuknya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status