Share

Mengaku Ke Bunda

***

"Mengaku saja, Nak. Bunda akan mendengar. Bunda tahu kamu, kamu besar sama Bunda." Bunda Alia mengangkat tangannya dan mengusap pucuk kepala Nayla yang masih terbalut jilbab. "Apa yang mengirim pesan adalah orang yang kamu suka? Kalau iya kenalkan pada Bunda, biar bunda dapat menilai apakah lelaki itu pantas untukmu atau tidak," ujar Bunda Alia.

Nayla mengangguk pelan, disusul helaan napas panjang setelah itu. Gelagat itu sudah bisa ditebak Bunda Alia. Ada yang tak beres dengan anak asuhnya itu. Hubungan asmara Nayla pasti sedang tidak baik-baik saja.

"Apa hubungan kalian tidak baik?" Bunda Alia masih penasaran dan mulai menerka siapa laki-laki yang buat Nayla nelangsa. Akhir-akhir ini ia merasakan keanehan itu. Nayla terlihat tak bersemangat dan selalu murung.

"Hubungan kalian tidak baik?" ulangnya.

Hal itu membuar Nayla mengangguk lagi dengan perasaan sedih.

"Biarkan bunda bertanya, apa dia laki-laki baik? Sebaik apa? Apa kamu sudah mengenal dia?"

"Aku tak pernah melihat laki-la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status