Share

Peduli Tanda Sayang

"Sini aku lihat." Rara berseru.

Gilang mengangkat wajah dan membiarkan Rara menyentuh dagunya. Dari jarak yang dekat begitu ia bisa melihat kepanikan begitu kentara di wajah Rara. Bola mata Rara bergerak liar.

"Lang, kamu berdarah!" seru gadis itu.

Aneh. Binar kecemasan di mata Rara membuat Gilang tak henti tersenyum. Rasa perih lenyap berganti menjadi rasa yang lain. Disela rasa itu Gilang merasa sedikit lega, karena jika Rara khawatir menandakan kalau ia dipedulikan. Itu artinya Rara mulai luluh.

"Kenapa malah tersenyum? Kamu itu sedang terluka!" Rara memutar mata malas.

"Lalu aku harus apa? Apa harus menangis? Atau apa aku harus melaporkan ini ke polisi karena KDRT?" balas Gilang. Alisnya naik turun.

Rara yang sebal mencubit pundak Gilang. Ekor matanya kembali terpicing saat melihat suaminya itu meringis.

"Sakit?" tanya Rara.

Bak anak kecil, Gilang mengangguk beberapa kali. Gemas, Rara cubit sekali lagi lelaki itu.

"Makanya jangan lebai. Cari obat. Aku akan mengobatinya," titahnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status