Share

Cemas

Setelah salat subuh Gilang pun menyibukkan diri dengan warung sembako miliknya. Sengaja menghindari Rara karena tidak ingin berdebat lagi. Istrinya itu dinilai aneh karena berbicara yang bukan-bukan.

"Kenapa dia tiba-tiba bahas cerai? Apa aku melakukan kesalahan?" gumamnya pelan.

Sayang pikiran itu teralihkan karena pembeli mulai berdatangan. Langit yang tadinya gelap perlahan terang, sinar lampu yang ada di sana bahkan tenggelam ditelan terangnya sinar matahari yang masuk dari celah jendela besi dan ventilasi. Jika sudah seperti itu Gilang akan mulai sibuk membantu orang yang hendak berbelanja. Walau tidak besar tapi warung itu semuanya ada. Selain menjual barang sembako Gilang juga menjual karpet sampai gayung. Bahkan juga menjual pulsa dan token listrik.

Pagi merupakan waktu yang sangat sibuk bagi Gilang. Ibu-ibu akan menyerbu warungnya untuk membeli bumbu dapur atau sekedar penyedap rasa. Maka dari itu ia mempekerjakan dua orang pemuda yang bisa disuruh melayani, bahkan mengangkat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status