Share

126. Naif

Helikopter yang akan membawanya ke Bandung sudah siap mendarat di helipad di atap sebuah gedung milik Utomo Group. “Irna!” katanya dengan berteriak pada sekretaris karena suara si heli yang berisik dan kencang. Tetapi saat Irna mendekatkan telinga padanya, Juna malah menggeleng. Tiba-tiba dia teringat taruhannya dengan Mei, maka diapun mengurungkan niatnya yang semula ingin menyuruh Irna untuk sering-sering mengecek Mei dan melaporkannya kepada Juna.

Sementara itu di kantornya, Mei bingung mencari-cari ponsel miliknya. Lalu dia menepuk jidat, “Ah iya ..., hape gue tadi kan dikantongi Juna dan gue lupa banget mau minta balikin pas turun dari mobil tadi. Aaah. Dasar, Juna! Iseng banget sih ngerebut hape gue. Jadi repot gini kan gue, jadi nggak bisa menghubungi siapa-siapa,” gerutunya dongkol. Terpaksa dia puasa ponsel untuk hari ini saja.

“Bu, ini saya disuruh Pak Juna mengantar mobilnya Ibu,” kata seorang sopir utusan Juna.

“Makasih, Pak. Selain ini, tadi Pak Juna nitip hape juga ngga
Indy Shinta

Terima kasih atas dukungan dan Vote yang diberikan untuk novel ini. Happy reading semuanya :)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Henny Suryani
Ya Alloh,,gusti nu agung tlg mei donk mas juna
goodnovel comment avatar
miychan
waduh jangan sampe deh mei
goodnovel comment avatar
Ika Poetri Jangkung
awas aja thor kalo mei sampai diperkosa,, gw jejeg ntar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status