Share

127. The Blue Effect

Anton sudah mendengar tentang skenario yang dibuat Roland sehingga bisa mengantarkan Mei ke sini. Mau tak mau, Anton mengikuti saja alur cerita itu. Toh, ini memang rumahnya. Mengenai negosiasi dengan Mei tentang penjualan rumah ini, bisa diaturnya sendiri nanti, yang penting dia bisa menahan Mei dulu selama mungkin di sini lewat alasan itu. Selanjutnya, Anton tentu saja sudah mempersiapkan rencananya sendiri.

“Boleh lihat-lihat?”

“Why not? This is your home, right?” Anton berkata dan mengangguk-angguk sambil tersenyum.

Mei berkedip-kedip takjub mendengar ucapan Anton barusan. ‘Yes, it’s mine,’ ucapnya dalam hati.

“Tapi, habiskan dulu minummu, don’t rush yourself. The house is not going anywhere.”

Mei tertawa sembari mengangguk, kemudian menghabiskan tehnya.

Anton pun tersenyum menatap pantulan kegembiraan di mata Meilani yang ternyata memang sangat cantik, pantas saja adiknya sampai tergila-gila pada wanita ini. Selain cantik, Meilani juga berhati baik, tetapi cenderung naif.

Indy Shinta

Terima kasih atas dukungan dan VOTE untuk novel ini. Selamat membaca :)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
nana
wahh Anton nyari mati dgn mengusik mei
goodnovel comment avatar
Sophia Setiawan
ohh tidak.... jgn smp terjadi apa2 sm Mei mba author.. please
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status