Share

Menikahi Mantan
Menikahi Mantan
Author: CEAVEN

Dua Kata Sakral

DUA KATA SAKRAL

"Jasmine tolong berhenti balapan, Sayang!"

Kata-kata larangan sang bunda untuk Jasmine kembali terngiang.

Namun, gadis itu tetap pergi setelah mengiyakan permintaan sang bunda membawa dua orang bodyguard bersamanya.

Di pertandingan balapan kali ini, tidak ada yang tahu selain penyelenggara jika salah satu peserta mereka adalah seorang wanita.

Jasmine memang sengaja menutupi identitasnya. Semua mudah dengan uang, semua yang Jasmine butuhkan terpenuhi.

Seruan penonton di arena balap motor sport begitu bergemuruh, memberi semangat pada jagoan mereka masing-masing.

Jasmine yang sudah lama tidak balapan hari itu tidak kalah bersemangat kala terjun dalam sirkuit balapan.

Jasmine yang kembali di minta sang bunda untuk menikah, memilih menyalurkan rasa kesalnya pada hobi balapnya.

Mau secara langsung menolak permintaan sang bunda, gadis itu nyatanya tidak sanggup mengutarakan. Sebab sampai detik ini pun dirinya belum juga memiliki sosok untuk ia jadikan sandaran hati, di kala suka maupun duka seumur hidupnya.

"Alan ...."

"Alan ...."

"Alan ... kamu yang terbaik!"

Seru penonton yang dominan pada sebuah nama yang mungkin memang seorang winner di pertandingan balap motor belakangan ini.

Jasmine tidak mengenal sosok Alan itu, maka ia lebih memilih untuk tidak memperdulikannya.

Jasmine yang baru tiba di sirkuit setelah mengetahui hari ini ada pertandingan balap motor sport itu, memilih fokus pada kepuasan hati menyalurkan hobinya di lintasan balap motor kali ini.

"Nona berhati-hatilah!"

Suara salah seorang bodyguard wanita, yang terlibat percakapan di antara keduanya beberapa menit lalu.

"Kamu, sudah ketularan bawel seperti bunda."

Jasmine terkekeh seorang diri kala teringat kembali ocehan sang bodyguard wanita itu.

Beruntung saat tengah meraung-raungkan suara motor sportnya kali ini, Jasmine sudah menggunakan pakaian savety balapan yang lengkap dengan helm full face miliknya. Sehingga saat ia tersenyum atau bahkan tertawa sekalipun, tidak ada yang akan menyadari wajah cantiknya.

"Maaf, Nona. Saya hanya khawatir pada keselamatan Anda. Selama beberapa bulan terakhir ini, Nona sudah tidak lagi balapan atau hanya sekedar berlatih," ungkap sekretaris pribadinya. Sekretaris itu nyatanya tidak kalah khawatir dari sang bodyguard wanita tadi.

"Kamu, tidak perlu terlalu khawatir, Gina. Meski sudah lama tidak balapan. Insting pada hobi balapku ini masih sangat kuat untuk bisa menang di pertandingan kali ini,'" sahut Jasmine pada angin.

Jasmine memang bertekad di balapan kali ini untuk bisa memenangkan pertandingan. Meski ada sedikit kekhawatiran seperti yang sekretarisnya tadi utarakan.

Sebab memang benar adanya, dirinya sudah terlalu lama vakum tidak balapan atau sekedar berlatih saja pun tidak pernah. Namun, demi melampiaskan rasa kesal, kali ini ia harus bisa menang.

Brum ... brum ... brum ....

Jasmine menarik pedal gas motor sport miliknya untuk sedikit pemanasan berkeliling sirkuit sebelum melakukan balapan sungguhan.

Motor sport berwarna hitam dof keluaran Ducati kesayangan jasmine itu nyatanya mampu membuat Jasmine terlihat berkali-kali lebih keren.

Cukup satu kali putaran saja Jasmine melakukan pemanasan dengan motor sport kesayangannya itu, mengelilingi sirkuit yang akan di gunakan balapan kali ini.

Beberapa menit kemudian, lampu kuning sudah menyala, sebagai tanda persiapan para peserta menempati posisi balapan yang telah ditentukan melalui nomor undian.

Jasmine berada di urutan ke dua saat mengambil undian posisi start tadi.

Sedang urutan pertama terlihat Alan dengan pesonanya bertengger di sana.

Semua peserta balapan kini lengkap berada di posisi masing-masing. Lampu hijau menyala bersamaan dengan bendera yang dibawakan seorang race flag girl mengibarkan bendera bermotif catur sebagai tanda balapan telah di mulai.

Brem ... brem ... brem ....

Suara bising mesin motor sport saling bersahutan, mereka lepas landas serempak.

Alan nampak memimpin balapan masih sama bertengger di posisi terdepan seperti saat start.

Sedang Jasmine terlihat saling berebut posisi kedua dengan pembalap yang tadi berada di posisi ke tiga saat start di belakangnya.

"Ayo Jasmine, Lo harus bisa," ucap Jasmine menyemangati dirinya sendiri.

Bremmmm ....

Dengan kelincahan yang Jasmine miliki, gadis itu berhasil merebut posisi ke dua. Posisi pembalap ke tiga berjarak semakin jauh, lebih jauh dan akhirnya tertinggal cukup jauh dari Jasmine yang terus memacu pedal gas motor sportnya.

"Yess!"

Jasmine terus memacu gas motor di tangannya lagi dan lagi seolah tiada rasa takut demi sebuah ambisi kemenangan.

Setelah putaran ke tiga Jasmine berhasil menyusul pembalap yang berada di posisi ke satu.

"Nah, itu dia," gumam Jasmine.

Kini dua pembalap yang berada di posisi paling depan saling menyalip untuk mendahului.

Alan terlihat kesulitan melawan kelincahan pembalap yang bersaing dengannya itu.

Meski begitu Alan tentu tidak mau mengalah begitu saja.

Posisinya sebagai winner di beberapa kali balapan belakangan ini harus kembali dirinya pertahankan.

"Siapa, Dia? Dari motornya terlihat asing," celoteh Alan dalam hati. Ia mengira Jasmine adalah pembalap baru karena baru sekali ini melihatnya.

Padahal pada kenyataannya Jasmine justru pembalap lama yang beberapa bulan terakhir absen dari sirkuit balapan.

Untuk putaran ke empat, Alan memasang trik membiarkan Jasmine memimpin dengan jarak tetap dirinya jaga mengekor di belakang Jasmine.

"Yes, berhasil! Sekarang tinggal pertahankan posisi. Satu putaran terakhir gue yang jadi Winner," gumam Jasmine. Gadis cantik itu penuh percaya diri di balapan kali ini dirinya yang akan menempati posisi pertama sampai akhir.

Namun, ternyata setelah masuk putaran terakhir, lawan Jasmine yaitu Alan mulai menunjukan kemampuan balapannya.

Jasmine dan Alan bertarung sengit saling mendahului untuk memperebutkan posisi pertama. Hingga di 500 meter terakhir di mana posisi Jasmine masih memimpin. Alan dengan kecepatan penuh menarik pedal gas motor sport miliknya, melesat bak kilat mendahului Jasmine.

Jasmine justru terkejut saat Alan menyalip bak kilat tadi. Ban bagian depan motor sport Jasmine tergelincir ke pasir, bahkan parahnya gadis itu justru kehilangan keseimbangan hingga motor sport yang Jasmine kendarai ikut terpelanting ke pasir sepenuhnya.

Sorak gemuruh penonton menyambut kemenangan Alan seketika berubah menjadi teriakan histeris, kala kecelakaan motor sport tanpa diduga terjadi di detik-detik terakhir menuju kemenangan sang winner.

Motor sport yang Alan kendarai pun tinggal beberapa meter lagi mencapai garis finis. Namun, pria itu memilih memutar balik laju motornya kala menyadari terjadi kecelakaan pada pengendara yang baru saja ia salip itu.

Kecelakaan motor sport yang terjadi dengan jarak hanya seratus meter dari posisi kemenangan Alan membuat pria itu dengan cepat sampai di titik kecelakaan terjadi.

Alan memarkir motor sport miliknya di aspal sirkuit. Pria itu berlari dengan setengah sempoyongan, setelah berkendara dengan kecepatan tinggi menghampiri korban yang tak lain adalah Jasmine.

Saat Alan sampai di posisi Jasmine. Gadis itu masih setengah sadar dalam posisi tergeletak tak berdaya. Beruntung helm yang dipakai tidak terlepas dari kepala. Sehingga kemungkinan cidera kepala tipis terjadi. Tubuh Jasmine yang masih terbungkus baju savety juga belum terlihat ada luka yang parah di sana.

Dengan sigap Alan memangku kepala korban kecelakaan yang ia kira adalah seorang laki-laki.

"Maaf, aku izin membuka helm Kamu."

Alan kemudian membuka helm yang Jasmine kenakan tanpa menunggu jawabannya terlebih dahulu.

Srettt ....

Helm full face yang Jasmine kenakan pun kini telah terbuka. Rambut panjang Jasmine yang tadi tersembunyi di balik helm kini ikut terurai indah menyempurnakan wajah cantiknya.

Alan hampir reflek bangkit menghindarkan kepala Jasmine dari pangkuannya. Namun, tangan Jasmine berhasil menahan pergerakan reflek Alan.

"Menikahlah denganku."

Jasmine jatuh pingsan setelah mengucapkan dua kata sakral itu pada Alan. Darah segar dari kepala Jasmine terlihat mengalir di kening putih gadis itu.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status