Share

Bab 45: Perseteruan dengan Miranti

Otot wajah Farhan yang semula menegang, tiba-tiba melunak. Ia tersenyum. "Kamu mengkhawatirkanku, Lila?”

"Astaga." Andromeda mengambil notes dari saku celana dan membantingnya ke lantai. "Ini bukan saatnya bermesraan, Kawan!" Andromeda mengerang lalu menatap sengit Farhan. “Kutu busuk! Kampret goreng!” Ia tidak tahan untuk mengumpat.

"Ma-maaf." Kalila tertunduk malu. Ia menarik tangannya karena bermaksud kembali ke balkon.

"Tidak usah pergi." Farhan meraih tangan Kalila dan menahannya agar tetap di samping ranjang. "Di sini saja, Lila. Kamu boleh mendengar pembicaraan kami. Kalau suatu hari terjadi sesuatu padaku dan Papa, kamu tahu apa yang harus dilakukan."

Andromeda melengos. Wajahnya kembali memanas. Farhan yang sok romantis, dia yang malu. Sialan! Benar-benar sialan! Sepertinya ia harus segera pergi. Ia bisa sesak napas kalau lebih lama bersama Farhan dan Kalila.

"Aku akan buatkan surat pernyataan pembubaran LSM dan pengunduran dirimu dan Prof. Wisnu. Kamu tinggal membacakan."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status