Share

Bab 50: Kedatangan Haiyan dan Gea

Ya, Allah, Lila, kamu pucat sekali, Nak." Bibi Farhan, Fatma menghampiri Kalila Diletakkannya kedua tangan di pipi Kalila. "Kamu sakit, Nak?"

Kalila tersenyum. Diusapnya wajah dengan tissue basah agar lebih segar. "Nggak, Bi, cuma kurang tidur karena lembur."

"Astaghfirullah. Apa di rumah sakit Farhan juga minta jatah?"

"Bibi apaan, sih?" sahut Farhan cepat dengan muka memerah. Nasib jadi pengantin baru, selalu jadi bahan kelakar. Jangankan minta jatah, sejauh ini dia hanya bisa memeluk Kalila, tidak lebih.

"Lembur belajar, Bi. Saya belum ujian skripsi." Kalila meringis. Pipinya seketika bersemu kemerahan. Dihelanya napas seraya berharap Bibi Fatma tidak melanjutkan candaan mesumnya.

"Adek ini selalu aneh-aneh mikirnya." Zul, paman Farhan menyenggol Fatma dengan sikunya. "Orang sakit mana sempat mikir seperti itu. Bisa lekas pulang saja sudah seneng. Iya, kan, La?" Zul berujar bijak.

"Namanya juga pengantin baru, Bang. Lagi pula ini kamar VIP. Mereka hanya berdua. Apa yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status