Share

Bab 49: Mimpi yang Menyakitkat

Kalila berlari sekencang mungkin, menginjak tanah berbatu-batu kecil. Sisi kanan dan kiri jalan setapak itu dipenuhi belukar yang tumbuh di sela pepohonan. Sinar matahari menembus melewati sela-sela dedaunan ditingkahi kesiur angin yang sesekali berembus pelan. Napas Kalila terengah dan kakinya ngilu-ngilu, tetapi ia tak berhenti walau sejenak. Detak jantungnya sudah tak karuan. Bayangan Wisnu dan Farhan diseret orang-orang tak dikenal mengisi rongga kepalanya.

Kalila sebenarnya tidak tahu di mana dirinya berada. Ia hanya ingat seseorang menghentikan mobil yang ditumpanginya bersama Farhan dan Wisnu. Tiba-tiba Toyota Expander berwarna hitam menyalip dari sisi kanan dan mendadak berhenti di depan mereka dengan posisi melintang disusul turunnya lima orang bertopeng dan bersenjata.. Kalila tidak mengenal tempat itu. Jalan yang mereka lewati sudah beraspal, tetapi di sisi kiri dan kanannya seperti hutan atau mungkin kebun, entahlah Kalila tidak terlalu mengerti. Ada jalan setapak yang ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status