Share

Bab 101

Dua hari berlalu sejak Septian mendaftarkan rambut-rambut yang akan diuji lab DNA. Selama itu Lian, Cantika, dan Septian menjalani aktifitas seperti biasa meski masing-masing diliputi rasa cemas.

“Dokter hari ini kelihatan beda. Habis makan apa?” goda salah seorang dokter perempuan pada Septian saat keduanya berada di dalam lift setelah kembali dari makan siang.

Septian  mendengus tawa. “Makan nasi, lauk ayam, sayur sop, sambal terasi. Kan kamu juga makan itu di kantin tadi.”

Si dokter muda mencebik, tidak percaya. “Dokter Tian nggak mau ngaku, ih.” Dokter bernama Bilqis itu memasang ekspresi kecewa.

“Lagian kan bahaya kalau saya tiba-tiba jadi berbeda.” Septian diam sejenak sambil menatap pantulan sosoknya di pintu lift yang tampak buram kemudian menyunggingkan senyum lebar. Membuat Bilqis langsung pura-pura bergidik. “Tuh kan, Dokter Tian nggak kayak biasanya. Hii, serem!&rdquo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status