Share

35. Barra pamer istri

***

Setelah menjawab pertanyaan Barra dalam perjalanan pulang beberapa hari lalu, Celine berakhir pada lubang penyesalan. Bagaimana bisa ia berkata sejujur itu pada Barra? Bahwa ia, Celine Artha, memang menikmati apa yang telah dilakukan Barra di ranjangnya sendiri.

Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Celine pun malas menarik perkataannya sendiri. 

Ann mengetuk pintu ruangan sambil membawa dua kotak berwarna hitam berbeda ukuran pada kedua tangannya. “Ibu Celine, ini ada kiriman kurir.”

Celine mengernyit. “Siapa pengirimnya, Ann?”

“Saya tidak tahu, Ibu. Ini kartu ucapan dari pengirimnya terlampir di kotak paling atas,” Ann sudah melet

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status