Share

Bab 18

Dunia Bimo seakan berhenti berputar bahkan ketika raga itu berada di dapur untuk mengawasi kru menyiapkan jamuan. Benaknya juga hampa berganti rasa rindu yang dipendam kini tumpah ruah memenuhi relung dada. Meski pada akhirnya lelaki bermata sayu itu sedikit mulai merelakan perempuan yang pernah meremukkan hati, nyatanya suara lembut Risya kembali memenuhi setiap aliran darah Bimo seperti menorehkan kembali harapan yang sempat pupus. Entah harus senang karena yang dipujanya kembali atau membiarkan masa lalu tetap berlalu.

Setelah mendapat telepon dari Risya kemarin, Bimo langsung masuk ke kamar begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Wendy. Sampai sekarang pun bibirnya seperti dipaksa bungkam untuk tidak menceritakan kalau mantan tunangannya datang lagi. Jika Wendy sampai tahu, Bimo yakin semuanya akan runyam.

"Aku minta maaf udah ninggalin kamu, Bim," ujar Risya terdengar bersalah. "Maaf juga baru bisa bilang hari ini karena..." mendadak dia sesenggukan tak sanggup merelakan mantannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status