Share

Bab 19

Separuh jiwa yang sempat mati kini hidup lagi setelah kembali menjalin komunikasi dengan pujaan hati. Bibir kemerahan Bimo lebih sering mengembang bak bunga matahari yang bersenang-senang menerima bias mentari. Lihat saja pipi lelaki 32 tahun itu merona seperti tengah memulas blush on. Pikiran lelaki itu dipenuhi oleh bayangan Risya setelah sekian lama lost contact dan tidak menyangka jikalau sang mantan masih mengingat kalau Bimo adalah tempat terbaik untuk bersandar. Meski senang, tapi dia juga prihatin dengan kabar pernikahan Risya yang tak seindah apa yang diceritakan kala mereka berpisah.

Sang sous chef tersenyum geli membuat orang di sekitarnya menatap keheranan. Beberapa dari mereka berkusu-kusu kalau atasan bermata sayu itu kemungkinan sedang menikmati hari-hari sebagai lelaki yang dimabuk asmara semenjak menikah. Sementara yang lain berpikir kalau Bimo tampak bahagia karena Wendy sudah berbadan dua.

"Ah, enggak mungkin. Badannya Mbak Wendy kok enggak kelihatan kayak orang h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status