Share

47. Mengais Rahasia

"Bukan pintunya, Megan!!!" Kali ini Mikail menggedor pintu kamar mandi dengan seluruh tenaganya. Hampir merobohkannya jika Megan membukanya sedetik lebih lama. Tubuh Mikail mematung, menatap wajah Megan yang merah dipenuhi air mata.

"Aku sudah mengatakan ingin sendirian, Mikail." Suara Megan terdengar begitu lirih. Nyari tak terdengar jika jarak di antara mereka lebih lebar lagi.

Mikail terdiam selama beberapa saat. Mengamati raut wajah Megan dengan lebih dalam dan wanita itu sungguh-sungguh menginginkan waktu untuk dirinya sendiri. "Lakukan apa pun yang kau inginkan, Megan," putusnya kemudian. "Hanya pastikan saja pintunya tidak dikunci. Aku tak akan mengganggumu."

Megan berkerut kening. Terkejut dan tak menyangka dengan keputusan Mikail. Meski kelegaan itu hanya untuk sepersekian detik, karena berikutnya. Mikail berkata dengan nada penegasan yang tak bisa dibantah.

"Setelah kau selesai dengan waktumu, kita akan bicara."

Megan terdongak, protes sudah siap di ujung lidahnya, teta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status