Share

28|Punya Uang

“Gila? Aku?” Sonya tertawa mengejek. “Kalian yang sudah gila berpikir bisa mengikuti gaya hidup kami! Aku justru menyelamatkan butik langgananku ini dari penipu seperti kalian. Pura-pura mau menjahit baju, pasti nanti kalian tidak mau bayar dan mengerjai para karyawan malang ini.”

“Aku tidak peduli dengan gaya hidup hedonismu itu. Kamu hampir melukai istriku! Minta maaf atau aku akan meminta CCTV mereka dan menyebarkan perbuatanmu tadi!” seru Galang, mengancam.

Aku terkejut mendengar kalimatnya itu. Dia marah bukan karena benda yang Sonya lempar, tetapi karena aku yang bisa saja terluka. Sesuatu yang asing menghangatkan dadaku. Aku melingkarkan tanganku di badannya dan menempelkan pipiku ke dadanya.

“Minta maaf? Enak saja. Aku tidak akan—” protes Sonya dengan sengit.

“Sayang, kamu yang bersalah. Minta maaflah. Terlalu banyak saksi untuk lari dari kesalahanmu ini,” kata Doddy dengan suara penuh otoritas.

“Te-tetapi, sayang,” kata Sonya dengan berat hati.

Aku tidak bisa melihat apa
Meina H.

Selamat Hari Musik Nasional~ Duh, tidak tahu apa jadinya dunia ini tanpa musik. Pasti sepi dan tidak ada sarana untuk mengekspresikan diri. Jenis musik apa yang teman-teman suka? Aku biasanya tergantung lirik. Kalau suka, mau pop, jaz, rok, klasik, bahkan dangdut, pasti aku nikmati. ♡ Nah, adakah yang tahu kapan Hari Sastra Nasional?

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status