Share

29|Liburan Dibayari

Kami menikmati kudapan sore di kafe hotel. Fasilitas gratis yang tidak akan kami lewatkan. Kami sepakat untuk tidak pergi ke mana pun pada hari pertama dan ketiga. Hanya pada hari Sabtu, kami pergi sejenak ke pasar untuk membeli oleh-oleh. Aku tidak melupakan janjiku kepada dua rekanku.

Setelah mengisi cangkir dengan kopi dan meletakkan beberapa kue di atas piring, kami mencari meja yang dekat dengan jendela. Pemandangan laut yang indah bisa kami nikmati dengan leluasa. Pantai tidak ramai dengan pengunjung, karena masih sore. Aku yakin suasananya akan berbeda pada malam hari nanti.

Walaupun aku dan Doddy berpacaran selama lima tahun, dia tidak pernah sempat mengajak aku ke hotel milik keluarganya ini. Jika bukan aku yang sedang ada pekerjaan, maka dia yang harus ikut ayahnya melakukan perjalanan bisnis.

“Aku akan menambah kopi dan mengambil kue lagi. Kamu mau sesuatu?” tanya Galang.

“Kopi dan kue juga. Terima kasih,” kataku sambil memotong kue dengan garpu dan memasukkannya ke mulu
Meina H.

Walaupun sudah sering dipilih, cerita mengenai liburan ke Bali tidak pernah mati. Mengapa orang-orang selalu ingin kembali lagi ke sana, ya? Setiap kali ada kenalan yang ke sana, mereka juga rasanya bangga sekali bisa berkunjung lagi. Bagaimana dengan teman-teman? Adakah tempat berlibur yang ingin selalu didatangi lagi? Selain tempat tidur, kamar, rumah, dan kawan-kawannya, ya. Haha .... XD Kalau itu wajib~

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status