Share

31|Punya Alasan

“Aw, aw, aw!” teriaknya kesakitan.

“Aku sudah mengingatkan kamu berulang kali. Boleh cium pipi, dahi, rambut, tangan di depan umum, tetapi tidak boleh mengecup area lebih dari itu, kecuali keadaan memaksa. Keadaan yang memaksa artinya ada keluarga atau orang yang sangat dekat dengan kita yang menguji keseriusan kita,” kataku sambil menjaga jarak darinya.

“Yang kamu lakukan di pantai dan restoran tadi pagi di luar kedua syarat itu. Aku bisa mengerti yang kamu lakukan semalam, karena aku yang memulainya. Tidak dengan yang tadi pagi. Kamu sengaja, ya, melupakan kesepakatan kita? Ha?” tanyaku dengan geram.

“Telingaku bisa putus, Fay! Lepaskan!” Dia berusaha untuk meraih tubuhku, tetapi aku menjauh.

Dia tadi lengah karena berlutut memperbaiki tali sepatunya, jadi aku bisa menjewer telinganya dari belakang. Walau tangannya panjang, dia tidak bisa menjangkau aku yang berdiri di belakangnya. Aku tidak bisa membiarkan dia terus melanggar perjanjian kami.

“Mengapa kamu boleh memulai, sedangkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status