Share

39|Bukan Mimpi

Sebentar saja, aku kembali ke apartemen. Fay sudah selesai makan dan siap untuk berangkat. Dia sudah memasukkan sarapan bagianku ke sebuah kotak makanan. Aku tersenyum menerimanya. Setelah mengantarnya ke tempat kerja dan menciumnya, aku pun ke kantor.

Aku menyelesaikan pekerjaan sebaik dan secepat mungkin sebelum konsentrasiku buyar. Ketika tidak ada hal yang bisa aku lakukan, aku membuka peramban dan memilih salah satu lomba yang baru saja diumumkan dan memperhatikan setiap syaratnya sebelum memutuskan untuk ikut serta.

Kegiatanku itu cukup untuk membuat aku melupakan apa yang aku lihat pada rekaman CCTV di ruang keamanan pagi tadi. Merasakan perutku berulah, aku menuju toilet dan menyegarkan diri. Aku terpaksa singgah ke apotek untuk membantu mengurangi rasa mualku.

“Apa yang terjadi?” tanyaku kepada Fay. Dia menunggu aku di halte, tidak seperti kebiasaannya. Namun melihat keadaan pekarangan kantornya, aku mengerti.

“Mereka protes dengan dipilihnya Trici sebagai manajer,” jawabn
Meina H.

Yeeaay ...! Novel ini akhirnya sudah dibaca sebanyak 1K. (♡ω♡ ) ~♪ Terima kasih banyak atas dukungannya, teman-teman. Fayola dan Galang bobo dahulu, ya. Kita bertemu lagi besok. Salam sayang, Meina H.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status