Share

47|Jangan Sentuh

Aku harus memegang tangannya agar dia tidak segera berlari ke kamar tidurnya. Dia memberontak ingin lepas, tetapi tidak aku izinkan. Sudah malam, waktunya bersantai. Bukan melelahkan badan yang sudah penat dengan urusan rumah.

“Galang! Kamu ini ada apa? Merusak suasana saja!” Dia memukul dadaku, tetapi aku hanya tertawa.

“Kita bisa melakukannya besok atau akhir pekan. Sudah, kamu duduk tenang saja. Kita selesaikan filmnya lalu beristirahat.” Aku tidak melepaskan pelukanku sampai aku yakin dia menuruti aku.

“Baiklah. Baik.” Dia akhirnya mengalah.

Aku tersenyum penuh kemenangan, lalu melepaskan pelukanku. “Bagaimana keadaan di tempat kerja hari ini? Aku lihat sudah dua hari tidak ada demonstran lagi.”

“Semuanya lancar dan baik-baik saja,” jawabnya dengan nada senang.

Aku mengerutkan kening mendengarnya. Dia tidak menyukai manajer barunya. Bagaimana dia bisa berkata bahwa segalanya lancar di tempat kerjanya? Namun wajah bahagianya itu tidak dibuat-buat, jadi aku tidak bertanya atau
Meina H.

Selamat malam minggu, teman-teman~

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status