Share

43|Menahan Diri

Aku menggeleng pelan melihat Mama begitu antusias menyambut tamu undangannya. Padahal itu adalah bel dari lobi. Butuh izin penghuni untuk menerima tamu dari luar. Galang sengaja membuat peraturan sekalipun keluarga kami yang datang, sekuriti harus meminta izinnya. Siapa tahu ada yang berpura-pura menjadi keluarga kami.

Mama mendekati konter dan menyiapkan teh dalam teko. Dia membawanya pada baki ke meja depan sofa. Kemudian dia kembali dan mengambil keranjang berisi beberapa bungkus roti. Siapa tamu yang dia undang untuk datang ke sini?

Ketika Galang kembali bersama dua orang yang dinanti itu, aku tertawa kecil. Apalagi Mama segera menarik tangan Bunda ke balkon, membawa cangkir dan roti masing-masing, lalu menutup pintunya kembali. Kami tidak akan bisa mendengar apa pun yang mereka bicarakan di sana.

“Sikap Mama sangat aneh.” Galang duduk di sisiku. Dia tidak melepaskan pandangannya dari kedua ibu kami. “Sejak pagi tadi, senyum itu tidak hilang dari wajahnya.”

“Kalau dari percakapan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status