Share

Bab 22. SEORANG ANAK UNTUKKU

Marissa menundukkan kepala, dahi gadis berusia 27 tahun itu berkerut seiring dengan kedua alisnya yang menyatu. Ia melihat rembesan darah pada perban yang membungkus luka di tangan, Deniz.

“Kenapa?” tiba-tiba saja Deniz membuka mata setelah ia berhasil terpejam beberapa saat.

“Ah, tidak. M-Maaf sudah mengganggu,” Marissa menarik diri, ia kembali duduk di sebelah pria itu.

“Aku tertidur? Sudah berapa lama? Apa kita masih di jalan?” rentetan pertanyaan itu diajukan Deniz sambil membetulkan letak duduknya.

“Y-Ya. Kita masih di jalan,” jawab Marissa sambil melihat sekeliling. Ia menajamkan penglihatannya ke arah luar jendela mobil.

“Hem, syukurlah. Apa kamu baik-baik saja?” Deniz melihat Marissa seperti orang yang linglung.

“Kamu terluka?” Deniz menyentuh ujung bibir Marissa yang terlihat lebam, ada tetesan darah yang hampir mengering.

“Awh!” pekik Marissa saat jari Deniz menyentuhnya dengan tba-tiba. Marissa segera memundurkan wajahnya untuk menjaga jarak.

“Sorry. Sakit, ya?” Deniz sedik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status