Share

108

Sebuah perjalanan tanpa rasa sakit tidak akan ada artinya. Karena manusia tidak bisa mendapatkan apa pun tanpa mengorbankan sesuatu. Tetapi ketika mereka mampu mengatasi hal itu, manusia akan mendapatkan hati baja yang lebih keras dari apa pun.

Seketika Anan teringat pada sesuatu. Di mana seperti sebuah kenangan yang sengaja Anan hilangkan dari ingatannya. Rasanya perih hingga sendi-sendi Anan merasakan sakit tanpa sebuah alasan yang tepat. Anan merasa ini pernah terjadi dan dirinya mengalami dengan nyata. Tapi di mana dan kapan?

“Ada yang kamu pikirkan?” tanya Zahra yang sore itu mendatangi Anan di kantornya. Wanita dengan rambut panjangnya yang tergerai itu meletakkan es kopi pesanan Anan di hadapannya dan duduk di sofa tamu tak jauh dari keberadaan Anan. “Wajahmu pucat.” Zahra hendak memegang pipi Anan yang langsung mendapat reaksi dari si empunya. Penolakan Anan hanya Zahra balas dengan senyuman kecil yang canggung. “Oh, maaf.”

“Tidak apa-apa. Saya baik-baik saja. Oh, ya, ada sesu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status