Share

37

“Obrolan kalian sepertinya serius,” kata Anan yang menjemput Kinar di stasiun Bandung setelah Maria menaiki keretanya. Pria itu duduk tak jauh dari Kinar dan maria, sengaja mengping pembicaraan dua wanita yang sedang temu kangen. “Kamu sadis juga.”

“Memangnya apa yang aku lakukan?” Kinar ganyem mie goreng dalam boxnya dengan santai. “Kamu sok tahu!”

“Saya mendengarnya sendiri. Bukan sok tahu, tapi memang tahu apa yang kamu katakan kepada teman kamu itu. Jangan didik anak saya seperti itu.”

Kinar menyeringai. Tersenyum miring dan menghadapkan kepalanya ke arah Anan yang sedang menyetir mobil.

“Anak kamu?” ulang Kinar masih dengan seringaian di wajahnya yang berubah dingin. “Kalau begitu, kamu saja yang hamil! Kamu tidak perlu bersusah payah menikahi saya hanya untuk seorang anak.”

Anan mendengkus. Mendengar perkataan Kinar yang tidak pantas diucapkan membuat kepala Anan menggeleng dengan penuh keheranan. Kok ada wanita seperti Kinar Dewi ini? Di antara puluhan wanita bahkan jutaan spes
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status