Share

Alice Sadar

"Ugh.." Alice merasakan tubuhnya sangat pegal dan kaku. Matanya juga sedikit sulit menyesuaikan dengan cahaya. Dia menyipitkan matanya selama beberapa saat.

"Bangun perlahan saja!" Sepasang tangan memegang punggung Alice dan membantunya hingga tubuhnya setengah bersandar di kepala ranjang.

"Aku..aku ada dimana? Sensei?"

Suara Alice terdengar sangat serak dan berat, tenggorokannya terasa sangat kering.

"Sebentar, aku ambilkan minum untukmu."

Liam menuangkan air putih ke dalam gelas dan memberikannya kepada Alice.

Alice meminum beberapa teguk air sekedar untuk membasahi tenggorokannya. Dia memegang kepalanya yang terasa berat, berusaha untuk mengembalikan kesadarannya sepenuhnya.

"Ini seperti di Casia? Apa aku bermimpi?" tanya Alice kepada Liam.

"Ya, aku meminta Jake untuk membawamu kembali ke Casia, terlalu berbahaya bagimu dirawat di Thurad apalagi di Albain."

"Tapi..Ah, telepon selulerku? Jam bandul?" Alice teringat benda-benda penting yang dibawanya di sakunya terakhir kali.

"Aku m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status