Share

209. Kemarahan Husein Pada Cindy

Sakha diam saja berada dalam pelukan Husein. Kepalanya menyandar di dada bidang papanya.

Pelukan Husein hangat sekali. Elusan kecil sesekali diusap di punggung Sakha.

“Terima kasih! Terima kasih sudah memanggilku papa,” lirih Husein bangga. Ia melepas pelukan, menjauhkan jarak wajah supaya bisa bertukar pandang.

Tidak ada respon dari Sakha. Namun yang jelas anak itu sudah mulai nyaman berdekatan dengan Husein. Artinya, usaha Husein sudah maju selangkah.

Mendapat sambutan baik dari salah satu anaknya saja, Husein sudah merasa bahagia sekali.

“Aku pergi dulu. Jaga diri! Dan jangan lupa tingkatkan prestasi!” Husein berpamitan pada istrinya. Ia memajukan kepala ke arah Habiba dan mengecup singkat kening istrinya.

Bibir Husein yang mendarat singkat di kening, membuat Habiba tersipu. Ternyata begini rasanya dikecup suami. Menggelora dan getarannya sampai ke jantung.

“Cepaaaat! Jadi ke sekolah apa tidaaaaak?” Jeritan Qansha terdengar cukup keras di luar sana.

Husein bergegas melan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Dhian 06
husein yg tegas dong sama perasaanmu jd orang g punya pendirian
goodnovel comment avatar
Krista April
disini aku kecewa juga sama Husein kok biba ngak pernah diakui sebagai istri didepan umum ktanya mncntai biba lama2 aku bingung sama biba kok ngak tegas juga SMA prnkhan. ya mau2 dipermalukan didepan umum ayo Husein ceraikan aja Cindy
goodnovel comment avatar
TRD Simulator Game
laki-laki bodoh & gak berpendirian
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status