Share

244. Menyaksikan Kemesraan

"Tante Cindy itu sama seperti mama, sama- sama pendamping papa Husein. Jadi mama dan tante Cindy memiliki hak yang sama,” ucap Habiba sambil mengelus singkat dagu putrinya.

"Hak itu apa?" polos Qansha.

Nah, kalau sudah begini, Habiba bingung harus menjelaskan dari mana. "Hak itu ya sesuatu yang kita terima."

Meski masih bingung, Qansha hanya diam.

"Lain kali Qansha tidak boleh masuk ke kamar ini ya. Qansha hanya boleh masuk kalau ada mama," pesan Habiba.

Qansha mengangguk. "Takutnya Qansha akan mengganggu Tante Cindy ya, Ma?"

Habiba mengangguk. "Ayo, kita keluar."

Tepat saat itu, Husein muncul. Mendekat pada Habiba.

Qansha langsung berlari pergi saat melihat Husein muncul. Melewati Husein begitu saja.

Husein menatap kepergian Qansha dengan mata sedikit menyipit. "Dia belum bisa menerimaku."

"Dia akan dengan mudah menerima siapa saja yang bisa mengambil hatinya. Bahkan dia sudah sangat mencintai opanya. Kamu juga sudah pernah diharapkan olehnya meski kemudian ia kembali berpaling darim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
biba gimna rasanya cemburu..sakit kan gak ada yg mau di madu biba..JD gimn coba
goodnovel comment avatar
DinanBie De Dios
Sudah jatuh talak masih boleh cium² ke min? apakah wkwkwkw
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
biba seperti makan buah simalakama.disatu sisi dirinya merasa bersalah terhadap keadaan cindy.disisi lainnya dirinya juga merasakan perasaan cemburu melihat husein bersikap mesra terhadap cindy
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status