Share

249. Gemas

"Ini baru peringatan! Jika kau berperilaku lebih dari ini, maka aku dengan senang hati memberikan peringatan bertubi- tubi," tegas Husein kemudian melenggang pergi.

"Sial!" Irzan mengumpat sambil meninju udara.

Pria berkemeja hitam hanya bisa menatap prihatin, kemudian melengos pergi.

Dan yang lebih sial lagi, Irzan menjadi pusat perhatian semua orang. Sejurus pandangan orang- orang di restoran menatap ke arahnya. Entah tatapan prihatin, atau malah tatapan mengejek.

Mendapat tatapan menyebalkan itu, Irzan akhirnya kabur dari sana secepatnya.

***

Husein menghempaskan tubuh duduk ke sofa. Salah satu kakinya naik ke meja. Kedua lengan merentang di sandaran sofa, sedangkan kepala mendongak dan menyandar di sandaran sofa dengan mata terpejam.

Pikirannya tertuju pada Irzan. Pria yang sempat dia temui dan mendapat bogem beberapa kali darinya.

Tiba- tiba hidung Husein mencium aroma kopi. Ia membuka mata, melihat Habiba yang membawakan segelas kopi untuknya.

Senyum di wajah cantik itu mere
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Krista April
iya biba lebih baik ngak ikut kmu bisa sakit hati kmu kn manusia biasa wajar ada cemburu klau aku MH tetap mendukung Husein hidup bersama biba tmpa cindy
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
so sweetnya husein dan biba
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
betul itu,biba.lebih baik dirimu tidak mengikuti husein menjenguk cindy.daripada nantinya dirimu merasakan sakit hati melihat kedekatan husein dan cindy
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status