Share

254. Kematian

Husein mengangkat tubuh Cindy dan membaringkannya ke kasur.

Tangan Cindy memegangi lengan Husein, membuat tubuh pria itu tertahan di posisi membungkuk, sikunya menahan di atas kasur.

“Aku boleh tidur?” lirih Cindy lemah sekali.

“Tidurlah. Kau harus banyak beristirahat. Jangan banyak bicara! Itu akan memforsir tenagamu. Kau harus menahan untuk beraktifitas.”

Perhatian Husein membuat Cindy terharu, hingga wajahnya terus saja menampilkan senyum meski lemah. Bibirnya memucat.

“Husein, aku merasa sakit,” lirih Cindy.

“Sakit?” Husein bingung.

“Aku merasa sesak.” Cindy merintih.

Husein menghambur keluar kamar. “Biba! Biba, coba kau lihat kondisi Cindy! Terjadi sesuatu terhadapnya.”

Sialnya, Habiba sudah tidak ada di ruangan tadi. Husein mencari Habiba ke ruangan lain sambil berteriak memanggil.

“Ada apa ini?” Fatona yang mendengar teriakan Husein pun keluar kamar dan menghampiri Husein yang melintas di depan kamarnya.

“Mana Habiba?”

“Ibu sudah tertidur dan terjaga karena ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuh, husein.sikapmu yang membentak biba karena panik melihat keadaan cindy, itu membuat biba merasa sedih dan terluka
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
kasian banget cindy.tapi mungkin ini adalah yang terbaik agar selanjutnya tidak ada yang merasa tersakiti.paling g' sebelum meninggal cindy dapat merasakan keinginannya selama ini untuk bisa merasakan dicintai oleh husein
goodnovel comment avatar
Ai Mulyati
Akhir yg bagus buat cindy, tak ada yg tersakiti dan di sakiti lg , setidaknya husein mengatakan cinta bukan benci di akhir hidup nya cindy,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status