Share

253. Demi Kesembuhan

Beberapa minggu kemudian, kondisi Cindy akhirnya semakin membaik. Dia sudah bisa lepas dari peralatan medis.

Tidak ada lagi selang infus di tangannya, tidak ada lagi monitor yang memantau detak jantungnya, tak ada pula selang oksigen atau pun nebulizer dan lain sebagainya yang mengganggu di wajahnya.

Ia sudah bisa duduk di kursi roda.

Habiba sangat telaten merawat dan mengobatinya. Urusan obat tidak pernah lalai, bahkan makan pun disuapi oleh Habiba.

Tak lain makanan spesial buatan Fara yang menunya khusus resep dari Habiba.

"Kenapa kau bersedia menyembuhkan aku? Bukankah aku adalah sainganmu? Bukankah kau justru akan merasa bahagia saat aku tiada?" tanya Cindy pada Habiba dengan lirih, suaranya masih sangat lemah sekali. Kepalanya yang gundul tanpa rambut itu masih dalam balutan perban.

Saat itu, Cindy tengah duduk di kursi roda

"Aku sama sekali tidak menganggapmu sebagai saingan," jawab Habiba berusaha menampilkan ekspresi tenang dan datar, tanpa harus menonjolkan ekspresi te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
hadeh Husein gak punya pendirian ya..bisa2ne trima si Cindy ..biba bodoh banget mau mau aja..
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
perempuan tolol cindy, mengaharapkan cinta orang gak cinta ama dia
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
sikap husein kepada cindy itu hanyalah simpati husein melihat keadaan cindy yang terluka karena ingin melindungi shaka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status