Share

278. Pertanyaan si Buah Hati

"Dia pasti tidak akan mau denganku. Aku hanya orang biasa. Mana mungkin pantas dengan wanita cantik rupawan yang notabene adalah adik seorang pengusaha besar sepertimu."

Husein menyungging senyum. "Kau minder?"

"Aku merasa tidak pantas. Aku maunya wanita biasa saja."

"Kau boleh menentukan mau atau tidak setelah bertemu dengan Inez."

"Namanya Inez?" tanya Panjul.

"Ya."

"Dari namanya, aku bisa bayangkan bahwa dia adalah wanita yang cantik, tubuhnya tinggi, langsing, kulit putih. Dia bukan pekerja keras, dia terbiasa hidup enak. Tapi baik hati."

Husein tersenyum kecil. Lumayan, ia mendapat hiburan dengan mengobrol bersama Panjul di sini. Andai saja tak ada Panjul, entah bagaimana ia merasa bosan di sana.

"Teman satu ruangan denganmu mana? Kulihat sejak tadi tidak ada?" tanya Husein.

"Sudah mendapat vonis hukuman dan dipindahkan."

Husein memejamkan mata. Ingin tidur. Tapi wajah Habiba malah membayang di pelupuk matanya. Wajah sedih yang menangis itu mengganggu pikirannya.

Seharusnya ia m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
wajar saja jika qasam dan qansa menanyakan husein.karena disaat mereka baru saja mau mulai dekat dengan husein, malah harus terpisah dengan husein seperti ini
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
kasian banget biba.bingung harus bagaimana mengatakan hal yang sebenarnya terjadi terhadap husein kepada anak-anak
goodnovel comment avatar
Emma Shu
iya kan ya kak. Momen banget pas gini 🥲
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status