Share

Jangan Panggil Aku "Tuan"

"Bagaimana jika pertemuan ini kita tunda dulu?" Melani memohon. Dia menatap Deon dengan memelas. Tidak siap bertemu dengan kedua orangtua Deon. Apalagi menurut cerita para rekan kerjanya, kedua orangtua Deon memiliki temperamen yang buruk. Mereka tidak ragu-ragu untuk memecat karyawan jika diketahui membuat kesalahan atau tidak becus dalam bekerja.

"Kamu mau aku menundanya? Tidak akan!" Deon menjawab tegas. "Sudah lama kedua orangtuaku ingin bertemu dengan calon istriku. Mereka akan menyukaimu," bujuknya pada Melani.

Melani menghembuskan napas pasrah. Dia tidak bisa menolak keinginan tuannya.

"Satu lagi. Jangan panggil aku "tuan". Kamu adalah calon istriku, maka panggil aku sesuai dengan status hubungan kita," tegas Deon pada Melani.

"Dia benar, Melani. Menurutlah pada calon suamimu." Namira tersenyum seraya mengedipkan mata pada Melani.

"Baiklah." Melani berkata pasrah. Tidak ada pilihan lagi selain menuruti keinginan Deon. Lagi pula, semakin cepat mereka menikah, semakin baik pula u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status