Share

141. Tekat 2

Awalnya aku sedikit ternganga, meski tidak sepenuhnya kaget dengan ucaoan Jensen yang baru saja kudengar. Aku juga tidak menebaknya, hanya saja Jensen seperti sudah memberikan pertanda dengan kegigihannya sejak aku dan Amelia hendak meninggalkan pesta tadi. Juga tatapan matanya yang begitu dalam, meski caranya berbicara padaku masih belum berhasil menyentuh hatiku.

''Kamu pasti sedang tidak sadar, Jensen.'' Aku berusaha mengelak dan hendak mengambil langkah untuk pergi, tapi lagi-lagi Jensen dengan sigap menahan lenganku.

''Ann, please. Dengarkan aku,'' tahannya

dengan nada melunak.

''Jensen, semuanya sudah berakhir. Tepat sejak tiga tahun lalu," tegasku.

Aku berusaha mengucapkan kata-kata itu tanpa terbawa perasaan. Aku yakin dan meyakinkan diri jika aku memang benar-benar sudah melupakan semuanya. Mimpiku sudah terkubur sejak kakiku melangkah keluar dari gerbang rumah tersebut.

''Apa sebuah permintaan maaf tidak bisa diterima lagi?'' ucapnya penuh harap.

"Aku sudah memaafkan semua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status