Share

143. Melihat Bintang

Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan pulang ke Madiun saat itu juga. Kulihat Amel semakin lelap dalam tidurnya. Sedangkan aku belum bisa memejamkan mata. Aku masih ingat akan semua kalimat Jasen, lelaki itu bersumpah akan mempersulitku dalam kehidupan hanya karena aku tidak mau menerima ajakan rujuknya.

"Ann, ada apa? Jujurlah!" ucap Jupri penuh makna.

"Menurut kamu, apakah aku harus segera mengajukan gugatan cerai ke pengadilan agama, Jup?" tanyaku ragu.

Jupri diam, lelaki itu seperti sedang berpikir keras untuk meyampaikan pendapatnya. Aku menunggu jawaban darinya dengan sabar. Lalu lelaki itu mulai mengeluarkan suara.

"Coba kamu tanya pada hati kecilmu, Ann. Apakah sudah yakin? Apa kamu sudah benar-benar bisa melupakan Jensen?'' Suara Jupri yang masih kudengar meskipun sangat rendah.

''Aku yakin, Jup. Aku tidak akan bisa memberikan kesempatan lagi padanya. Tidak ingin hal itu hanya akan membuat hatiku kembali terluka untuk kedua kalinya. Dilukai berulang kali oleh orang yang sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status