Share

62. Akhirnya

Aku masih dirumah orang tia Andin, disana kami masih menunggu keputusan apa yang akan diambil masalah bentor. Mengingat semua usaha Andin yang berpuasa hampir enam bulan menyisihkan uang jajan dari hasil kerja denganku menjual kue. Aku pun dengan sabar memberi tahu pada Jamilah agar mau membujuk suaminya.

"Mbak, bujuklah Pak Sardi untuk menerima bentor ini toh tidak ada pajak," kataku.

" Sebenarnya saya sangat senang jika bentor ini bisa diterima oleh Mas Sardi. Dengan bentor ini akan memudahkan dia untuk mencari nafkah," jawab Jamilah.

"Nah itulah tujuan dari Andin selama ini hingga bentor ini terbeli, Mbak. Untuk itu bantulah Andin!" rayuku pada Jamilah.

Jamilah akhirnya beranjak meninggalkan kami, aku memandang Andin dengan senyum agar gadis itu memiliki semangat akan diterimanya bentor itu. Andin pun membalas senyumku. Gadis itu terlihat mulai bisa menerima semua ini.

"Apa sebaiknya kita pulang saja ke rumah Mbak Annas saja ya? Sepertinya di sini kita kurang mendapat perlakuan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status