Share

53. Sesat

Fania melebarkan matanya, apa telinganya tidak salah dengar si Mentari menyebutnya nenek lampir?

"Lo bilang gue nenek lampir?" tanya Fania sambil menunjuk dirinya sendiri.

Mentari mengangkat sebelah alisnya. "Aku nggak ada bilang kalau yang aku sebut nenek lampir itu kamu." Mentari menjeda kalimatnya sambil menatap Fania dari atas sampai bawah dengan pandangan penuh arti. "Tapi kalau kamu merasa yah ... mau gimana lagi."

Arumi mengacungkan kedua jari jempolnya memuji sang sahabat dan mati-matian menahan tawa melihat wajah geram Fania.

"Itu baru namanya Bestie gue," ucap Arumi begitu kagum.

"Berani banget lo sekarang, mau lawan gue lo?" tantang Fania dibalas tatapan datar oleh Mentari.

"Aku sih nggak mau ngelawan siapa-siapa, yah. Tapi kalau orangnya mau jahatin aku, kenapa enggak aku lawan. Aku bukan lagi yang Mentari lemah yang selalu nurut perintah kamu sama orang tua kamu itu." Tekan Mentari.

Pancaran mata Mentari berapi-api memancarkan kemarahan yang tak bisa dijabarkan dengan kat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status