Share

31

“Nanti Kakang bertiga tidurnya di sini,” kata Ni Sanadi. “Nanti Mbah bikinkan nasi goreng yang enak. Nah, khusus untuk Pramesti, kau tidur di dalam. Ayo!”

Kembali Pramesti dengan patuh mengikuti sang nenek. Ia diajak masuk ke kamar yang berada tepat di balik amben bambu lebar di ruang depan.

“Nanti kau tidur di situ,” Ni Sanadi menunjuk balai-balai bambu di sudut kamar. “Itu sudah ada selimut.”

Pramesti meletakkan pantatnya di amben. Enak sekali, setelah menempuh perjalanan panjang dari Karang Bendan sejak subuh tadi. Rasanya ia ingin langsung rebahan.

“Mbah sendiri nanti tidur di mana?” tanya dia.

“Mbah bisa tidur di rumah tetangga. Kau istirahat dulu. Kalau mau, nanti kau bisa bantu Mbah membuat nasi goreng. Nasinya sudah ada, tinggal membuat bumbu dan menggoreng.”

Pramesti mengangguk. “Mau, Mbah. O, ya, ini Ki Dewaningrat Pakulangit di mana?”

&ldquo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status