Share

Batal Cerai

"Lah, katanya mau cerai? Kok mau dihamili?" seloroh Mas Agus, saat kukabarkan tentang kehamilanku.

"Ish, opo sih? Ini buatnya sebelum dia ketahuan selingkuh Mas!" ketusku, kakakku itu agak sulit diajak bicara serius.

"Iyo, iyo, ngono ae nesu. Terus sekarang gimana? Nggak mungkin kamu cerai, to? Orang lagi hamil."

"Ya makanya itu, aku nelfon Mas Agus. Belum ngomong sama ibu to? Tentang rencanaku kemarin?" Jujur aku jadi ragu untuk bercerai dengan Mas Elman. Ada benihnya di rahimku, dia yang akan menjadi korban bila orang tuanya bercerai.

"Yo belum, wong Bapak masih sakit. Kan kemarin kamu ngomong nunggu bapak sehat, to?" sahut Mas Agus dengan logat medoknya.

"Syukur kalau begitu. Jangan bilang ibu kalau aku juga dirawat ya? Nanti Ibu tambah kepiran."

"Iyo," sahut Mas Agus cepat.

"Mas, kayaknya cerainya dipending dulu," ucapku pelan, takut tiba-tiba Mas Elman masuk dan mendengar obrolanku.

"Yo harus, kalau perlu nggak usah cerai. Kasihan anakmu, nanti Elman biar aku tatar, biar ng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status