Share

Percuma Menyesal

Pov Author

Setelah mendengar cerita Dito, bahu Hardiono terguncang hebat, air matanya mengalir deras. Seumur hidupnya baru kali ini dia menangis, meratap menyesali kesalahannya di masa lalu. Apa penyesalan itu berguna? Tentu saja tidak, semua sudah terlanjur terjadi.

Bayangan peristiwa kelam itu kembali, seperti film yang diputar. Semua terlihat jelas, wajah ketakutan dan frustasi terus terbayang semua tampak nyata, meski puluhan tahun sudah berlalu.

"Aku mohon, lepaskan aku .... " Rintihan Mirna bukannya membuat Hardiono iba, justru membuat laki-laki semakin bergairah menjamah tubuh lemah yang berada dalam kungkungannya.

"Jangan! Aku mohon jangan sentuh aku! Mira, tolong aku Mira! Kita saudara Mira!" Harapan Mirna saudara sepupunya itu mau menolong.

Mirna berjongkok, membuat Hardiono menyingkir sejenak, memberi tempat pada Mira. Gadis itu menatap tubuh lemah Mirna dengan tatapan mengejek. "Saudara? Aku bahkan menyesal punya saudara seperti kamu!" sinis Mira, entah dimana hati nura
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status