Share

Percuma

"Aku mencintaimu"

"Aku nggak mau kehilangan kamu"

"Aku nggak sanggup hidup tanpamu"

"Aku mohon jangan pergi"

"Jangan tinggalkan kami"

Entah berapa kali Mas Elman mengulang kata-kata itu sepanjang perjalanan kami, tapi aku memilih membisu. Untuk apa bersuara, kalau dia tetap pada pendiriannya. Menyimpan rapat rahasia, dengan alasan belum saatnya aku tahu. Bukankah dalam sebuah pernikahan harus landasi keterbukaan, kejujuran. Emang dia nggak tahu, komunikasi itu penting banget agar hubungan tetap langgeng? Kalau dia tetap teguh dengan pendiriannya, aku juga bisa.

Usai berbalas pesan dengan kepala daycare, minta ijin tidak masuk, aku memasukkan ponsel ke dalam tas, lalu menoleh ke arah jendela. Bagiku pemandangan lebih menarik, daripada mendengar ocehan Mas Elman. Percuma dia keluarkan segala rayuan gombal, nggak mempan. Hatiku sudah terlanjur membatu.

"Ra!" Mas Elman meraih jemariku dalam genggamannya, tapi buru-buru ku tarik. Malas aku bersentuhan dengan laki-laki pembohong seperti d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status