Share

Membuka Luka

"Sudah sampai, Mas?" tanyaku saat Mas Mahesa menghentikan laju mobilnya. Pria itu mengangguk, ia melepas seat belt dan lantas keluar dari mobil.

Mas Mahesa berjalan mengitari mobil menuju pintuku, ia lantas membukakannya untukku. Sangat manis, bukan?

Aku turun dan netraku langsung terpaku pada kedai makan bergaya klasik bertulis Ling Ling di gapura masuknya. Pandanganku langsung beralih kepada Mas Mahesa.

"Masuklah, aku akan menunggu di sini."

"Kamu nggak capek nungguin aku?"

Ia menggeleng, "sudah, Adek tenang saja. Yang penting Adek nanti harus tenang, baca surat Al-Insyirah, sama minta perlindungan hati sama Allah. Insya Allah semuanya akan mudah."

"Iya, Mas. Kalau begitu aku masuk dulu, ya."

"Hati-hati, Dek."

Aku mengangguk dan lantas masuk ke kedai tersebut. Kakiku melangkah bergantian seiring dengan jantung yang berdegup kencang, aku tahu kalau pertemuan ini untuk menjelaskan bahwa hubungan kita sudah benar-benar selesai, meskipun di sudut hatiku ada sedikit rasa tidak rela. Kare
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status