Share

Menenangkan Kayshilla

Aaraf tidak langsung pulang, ia mampir ke apartemen Danang terlebih dahulu. Matahari semakin condong ke barat dan adzan Maghrib baru saja berkumandang, tetapi pria itu masih enggan beranjak dari apartemen sahabatnya itu.

"Gus, aku mau ke masjid depan dulu. Mau ikut?"

"Tidak usah, aku salat di sini saja."

"Baiklah kalau begitu, aku keluar dulu."

"Yeah."

Aaraf menatap punggung sahabatnya sampai menghilang dari balik pintu, selanjutnya ia meraih ponsel dan melihat banyak panggilan tak terjawab dari Kayshilla. Pesan terus masuk ke ponselnya, tetapi ia sama sekali tidak berminat untuk membalas.

Aaraf membawa tangannya meraup wajah, ia sebenarnya tidak tega mendiamkan Kayshilla seperti ini. Namun, ia lebih takut kalau pulang saat hatinya masih panas. Pria itu khawatir akan melontarkan ucapan yang akan menyakiti perasaan istrinya.

Menit berlalu...

Danang sudah kembali dari masjid dengan membawa dua bungkus makanan, ia berniat mengajak Aaraf makan bersama. Baru setelahnya kedua pria itu kemb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status