Share

19 B

"Permisi, assalamualaikum!" seruku setelah melihat tulisan ayat kursi kecil terpajang di atas pintu. Berarti pemilik rumah ini beragama yang sama denganku.

"Apa ada yang bisa dibantu?" seruku lagi. Karena tak ada jawaban, aku melongok dari kaca jendela yang sedikit terbuka dan mencoba menyingkap tirainya.

Subhanalloh, seorang lelaki yang lebih tua dariku sedang terjatuh dari kursi rodanya. Sejak kapan ada orang tua di rumah ini? Yang kutahu cuma ada sepasang suami istri yang yang sibuk bekerja di luar. Pergi pagi-pagi sekali dan pulang setelah hari hampir gelap atu bahkan sering kali selepas isya. Aku melihatnya karena sering duduk di teras sambil menulis novel di aplikasi.

"Ada kakek tua di sana, San! Kita bantu ya!" ujarku.

"Ih, gak usah, Bu. Mereka itu bukan urusan kita. Orang yang punya rumah ini saja sombong, tidak pernah kita saling menyapa. Pulang saja, Bu," ajak Santi menolak usulku. Ia terus saja melihat jalanan yang ramai, mungkin takut dikira orang maling.

Sebagai orang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status