Share

Musyawarah

"Hei, tuan rumah disini siapa? Kok situ yang marah-marah," kata Emak.

Wah, sudah mulai keluar watak asli Emak. Aku dan Aisyah hanya saling memandang.

"Ayo, Mak. Kita ke depan saja. Atau kita ke rumah Mbak Nova?" ajak Aisyah sambil menggandeng tangan Emak.

Akhirnya Emak mengikuti langkah Aisyah keluar dari dapur. Aku juga berjalan menuju ke depan. Tampak Mella berjalan tertatih-tatih menuju ke kamar. Ketika berpapasan denganku ia menatap sinis padaku. Aku diam saja.

Diruang tamu sudah ada Bang Jo, Arman, Bapak dan Deni. Bapak sedang memberi nasihat pada Deni.

"Terus maumu sekarang bagaimana?" tanya Bapak pada Deni.

"Deni mau, Mella itu nurut dengan anjuran dokter. Kalau ia mau sehat. Tapi Mella susah sekali dikasih tahu. Masih saja makan mie pakai nasi dan minum teh manis. Terus apa yang bisa Deni lakukan, Pak?" keluh Deni.

"Ya sudah, Den. Biarkan Mella sesuka hatinya. Nanti kalau jarinya diamputasi kan baru tahu rasa," celetuk Aisyah.

"Hush, Mama kalau ngomong kok kayak gitu," kata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status